13 Maret 2013

Get Lost, cat.

oke . cukup untuk hewan yang disebut kucing
Nggak, aku nggak takut. Cuma nggak suka. dan nggak mau suka. 
asal kamu tau, dia itu bukan hewan. dia siluman *(ini terlalu berlebihan, tapi ia memang menyeramkan) .  kucing itu bukan hewan biasa.
ya. buatku, aku nggak suka kucing ._.
 

Way to Belief

Saya ingin menulis beberapa hal yang saya pelajari belakangan ini. 
Suatu hari nanti saya harap ini akan menjadi reminder untuk diri saya sendiri dan mengingatkan kembali kenapa saya menulis ini. Ya, ini surat untuk diri saya sendiri. 
Entah itu untuk besok, minggu depan, bulan depan, atau beberapa tahun lagi saat saya tidak mengenal diri saya lagi.



Pertama. Ini tentang Negeri Bebek. Negeri yang katanya suka ikut-ikutan. Ketika kau tanya pada bebek di barisan paling belakang,"Kamu mau kemana?", "Saya tidak tahu, saya hanya ikut dia", jawab bebek itu sambil menunjuk teman di depannya. Lalu kau tanya bebek di depan bebek paling belakang tadi, "Kamu mau kemana?", "Tidak tahu, saya hanya mengikuti dia",jawabnya sama. Dan kejadian itu terus berlanjut, hingga bebek paling depan, kamu bertanya lagi, "Kamu mau kemana?" , "Saya tidak tahu", "Lantas, mengapa kamu terus berjalan?", "Ya saya hanya mengikuti jalur ini,dari dulu sudah begitu". 
Ini Negeri Bebek. dan hal inilah yang salah -> "Karena dari dulu sudah begitu" . 
Kesalahan berpikir tentang tujuan hidup . 

Kedua. Dari tulisan yang pertama tadi, saya jadi teringat jawaban beberapa bebek di negeri bebek, "Anda punya agama?" , "Ya, kami beragama", "Anda punya Tuhan?", "Ya,saya punya". "Kalau begitu,anda percaya bahwa anda diciptakan oleh Tuhan?" , "Oh Tentu". "Kenapa percaya?" . "Karena dari dulu sudah begitu".

Ketiga. Sejatinya, untuk mempercayai sesuatu,maka harus ada buktinya dulu. Harus ada ilmunya. Ketika mau mengerjakan ujian,dan malamnya kita sudah belajar, kita tahu. Karena kita tahu, kita akan pede menjawab soal. Karena itu, kita yakin nilai kita akan bagus.
Untuk itu, manusia harus mau berfikir. Karena punya bukti, maka hasilkan keyakinan.

ya ini beberapa yang saya tangkap. ada lagi, tapi masih bingung menulisnya .

24 Februari 2013

Usual Imagination

Waking again, still the same morning
Taking my bag, this day starts now
Listening people, like I’ve done before
So many tasks, so many problems

Can I rest now?
Can I take a deepest breath?

So many things, I don’t understand
But they ask me, so much things
I have to learn, a lot of wisdom
Please give a little time for me
Entering room, I see my friends
I think I know, what they want to do
Running away, from their own future
Too much hopes, but nothing they do

Is it not right?
Am I going wrong like them?

So many things, I don’t understand
But they ask me, so much things
I have to learn, a lot of wisdom
Please give a little time for me
Imagination, kind of perfection
All my memories, make it stronger
Take resolution, this complication
Erase the wrong rules, let the right one raises
An intuition, choose a choice
Acceleration, take it faster
Condition’s chaos, start reformation
We’ll make new event, this competition

So many things, I don’t understand
But they ask me, so much things
I have to learn, a lot of wisdom
Please give a little time for me
Please give a little chance for me

#Centrifugal

22 Februari 2013

Qada dan Qadar


Qada
Secara bahasa : memutuskan suatu perkara dengan ucapan atau perbuatan
Secara istilah : putusan Allah swt. tentang suatu perkara sejak zaman azali (sebelum adanya alam ini)
 Qadar
Secara bahasa : kuasa mengerjakan sesuatu
Secara istilah : pembatasan Allah tentang sesuatu/putusan Allah swt. tentang suatu perkara
 
Kewajiban beriman kepada Qadadan Qadar
Surah Al-Qamar Ayat : 49
  Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.

Surah Al-A’la Ayat 3
 
  Dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk

 
  Rasulullah saw. bersabda :
Tidaklah beriman seseorang sebelum ia beriman kepada qadar , qadar yg baik
maupun yg buruk. Dan tidaklah ia beriman sebelum mengetahui bahwa
sesungguhnya apa saja yang sudah dipastikan akan menimpanya tentu tidak
akan meleset darinya. Dan sesungguhnya apa saja yang dipastikan meleset
dari dirinya pasti tidak akan menimpanya. (H.R. at-Tirmizi dari Jabir)
 
  Penjelasan :
Pengakuan iman seseorang tidak diterima Allah swt. apabila :
#Tidak beriman kepada qadadan qadar (takdir) Allah dan
#Belum menyakini bahwa sgala yang dikehendaki-Nya (baik tertimpa sesuatu maupun terhindar dari sesuatu) pasti itulah yang terjadi.
 
Mengembangkan Sikap Positif terhadap Qadadan Qadar ..
1.Ikhtiar
  - Takdir Mubram
   takdir yang tidak dapat berubah karena kemauan atau usaha manusia
  - Takdir Mu’allaq
   takdir yang dapat berubah karena adanya usaha yang dilakukan manusia
Surah An-Najm Ayat : 39 
  Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang
  telah diusahakannya
 
 
Surah ar-Ra’d Ayat 11
   Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga   mereka merobah keadaan
2. Tawakkal kepada Allah swt.

Surah Ali ‘Imran Ayat 159
   Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya

Surah at- Talaq Ayat
  …Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya

3. Bersikap Tawaduk kepada Kebesaran Allah swt.
Surah Al Kahf Ayat 7
  Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya
4. Tabah Hati dalam Menghadapi Musibah
             Surah al- Hadiid ayat 22-23

                "Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira (1460) terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri"