19 Juni 2013

C(y)

Sosok lelaki beralis tebal itu sudah menungguku di bawah pohon oak, memegang payung kecil dan ia melemparkan senyum hangatnya kepadaku. Pertigaan Simpang terlihat sunyi malam ini. Hanya deru motor di kejauhan, bahkan pangkalan ojek juga tidak luput dari kesepian. Seolah alam semesta saling bercengkerama satu sama lain,sepakat bahwa malam ini aku harus menemui dirinya.

"Apa kabar,Mendung?"

Aku membalas senyumnya... Setidaknya masih ada dia. Aku menghampirinya,berdiri berhadapan
dengannya, kupegang payung yang dia pegang. Malam begelayut, udara dingin menusuk tulang tapi aku bisa merasakan kehangatan hatinya.

"Hai ...", jawabku pendek, berusaha mencari kalimat selanjutnya yang lebih bijaksana daripada langsung mengatakan bahwa 'segala sesuatunya telah menjadi buruk'.

"Hai ...".

.cloud(y).

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar